Desain Sistem
Desain sistem dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni desain sistem secara
umum dan desain sistem secara terinci. Desain sistem secara umum dimaksudkan untuk
memberikan gambaran kepada user secara umum menganai sistem yang akan dibangun
atau dikembangkan. Desain sistem secara umum akan mengidentifikasi komponen-
komponen yang menyusun sistem tersebut. Langkan ini baru dilakukan setelah analisis
sistem dilakukan dan hasil ananlisisnya telah diterima oleh manajemen (Pimpinan pihak
sekolah SMK Harapan meliau). Pada tahapan ini komponen yang terkait dengan sistem
informasi akan dirancang kemudian diajukan kepada user (bukan kepada programmer).
Komponen sistem yang didesain adalah model, output, input, teknologi dan control.
Sedangkan desain sistem scara terinci adalah desain sistem yang diajukan kepada
Kegiatan implementasi bertujuan untuk melakukan proses penerapan dan
pengoperasian sistem yang baru. Bentuk penerapan yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Pemilihan dan Pelatihan Personil
2. Pengetesan Program
3. Instalasi Program
4. Pengetesan Sistem
5. Konversi Sistem
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan terhadap sistem informasi
perpustakaan pada SMK Harapan dapat disimpulkan bahwa sistem yang
digunakan tidak bekerja secara efektif. Hal ini terlihat dalam proses penyelesaian tugas-
tugas yang diberikan kepada sistem seperti, proses pencatatan (buku, anggota,
peminjaman dan pengembalian), pembuatan laporan serta pelayanan yang diberikan
kepada anggota.
Dengan adanya sistem informasi perpustakaan baru yang berbasiskan komputer
maka sistem ini diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah pada sistem yang lama,
serta mampu menghasilkan informasi yang berkualitas sehingga dapat membantu pihak-
pihak yang terkait dalam mengambil keputusan. Dengan penggunaan sistem informasi
perpustakaan yang baru maka pihak sekolah bisa memperoleh beberapa keuntungan
1. sistem dapat menyajikan informasi perpustakaan secara cepat, tepat dan
akurat.
2. dapat menghemat waktu dalam proses penginputan (penyimpanan) data
3. memudahkan dalam proses pencarian data-data yang dibutuhkan
4. hasi laporan data buku yang dibutuhkan dapat diperoleh dengan mudah dan
tepat waktu
5. dengan menerapkan sistem informasi perpustakaan yang brbasiskan komputre maka beban kerja user menjadi lebih ringan.
sistem yang lama sehingga dapat mengerjakan tugas-tugas dengan efekif.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu fasilitas yang disediakan oleh sekolah sebagai pendukung dan penunjang proses kegiatan belajar mengajar bagi para murid. Keberadaan sebuah perpustakaan sangat membantu untuk menambah atau meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi para murid di sekolah. Dengan meningkatkan fungsi perpustakaan secara maksimal maka diharapkan juga akan memberikan pendidikan yang maksimal bagi para murid. Salah satu langkah yang bisa diterapkan untuk menigkatkan fungsi perpustakaan sekolah adalah dengan penggunaan sistem pengolahan data yang tepat dan cepat. Sistem informasi pengolahan data perpustakaan yang dibutuhkan oleh sekolah nantinya dipergunakan untuk tujuan pencatatan, pengolahan, penyimpanan, melihat kembali dan juga untuk menyalurkan nformasi itu sendiri. Seiring dengan perkembangan teknologi dan Informasi pada saat ini yang hampir mencakup semua bidang dalam kehidupan manusia. Maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sistem informasi perpustakaan yang berbasis komputerisasi. Komputer merupakan salah satu cara atau saranan yang bisa digunakan untuk membantu dalam mewujudkan sistem informasi perpustakaan yang berbasisi komputerisasi tersebut. Sehingga sistem informasi tersebut akan mempunyai nilai lebih daripada sebuah sistem informasi perpustakaan yang diolah secara manual dan juga akan meghasilakan suatu sistem informasi yang efisien dan mempunyai produktifitas yang tinggi. Dalam pengumpulan data, akan digunakan beberapa metode untuk menentukan kebutuhan sistem yang akan dibangun. Adapun metode yang digunakan adalah: 1. Metode Observasi Observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung terhadap semua aktivitas objek penelitian 2. Metode Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara Tanya jawab secara langsung dengan sumber – sumber yang terkait 3. Metode Kearsipan Merupakan metode pengumpulan data berdasarkan arsip atau dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi bahan penelitian TINJAUAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM. 3.1 SMK Harapan Meliau SMK Harapan Meliau mulai operasional sejak tahun ajaran 1991/1992. menerima siswa baru untuk kelas 1 sebanyak 80 siswa yang dibagi dalam 2 kelas, dengan kepala sekolah diampu oleh Bapak Teja Kusuma sebagai kepala sekolah SMK Harapan Meliau Gedung untuk kegiatan belajar mengajar telah diresmikan oleh Kakanwil Depdiknas pada saat itu ialah Bpak Drs Sulistyo pada tanggal 31 Agustus 1991. SMK Harapan Meliau mulai resmi dinyatakan bediri dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0216/0/1992 terhitung semenjak tanggal 1 April 1992 yang ditanda tangani oleh Mendikbud Bpk Prof Dr Fuad Hasan, dan kepala sekolah masih dipimpin oleh kepala sekolan dari SMK Harapan yaitu Bpk Teja Kusuma BA hingga sekarang. 3.2 Visi dan Misi Adapun visi dan misi dari SMK Harapan adalah sebagai berikut: 3.2.1 Visi Terwujudnya siswa yang santun, berprestasi dan mandiri (Tunas Diri). 3.2.2 Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada iman dan taqwa. 2. Memaksimalkan penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3. Membekali pelajaran keterampilan dan kewirausahaan dalam kegiatan intra dan ekstra kurikulum. 3.3 Analisis Analisis sistem adalah sebuah tahapan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan atau mencari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem yang lama. Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan sebuah tahapan yang sangatlah penting, hal ini dikarenakan apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisi sitem maka akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan analisis sistem adalah identifikasi masalah, yaitu mencari permasalahan atau kelemahan yang terdapat pada sistem lama (sistem yang sebelumnya digunakan). Permasalahan yang ada pada sistem lama merupkan suatu penghambat dalam mencapai tujuan dari sebuah sistem, sehinga harus dicarikan pemecahaan dari masalah tersebut agar sistem dapat berjalan sesuai dengan keinginana pengguna. 3.4 Analisis PIECES Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayana pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. 3.4 Analisis PIECES Dalam menganalisis sebuah sistem, biasanya akan dilakukan terhadap beberapa aspek anatar lain adalah kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayana pelanggan. Analisis ini disebut dengan PIECES Analysis (performance, information, economy, control, eficiency and service). Analisis PIECES ini sangat penting untuk dilakukan sebelum mengembangkan sebuah sitem informasi karena dalam analisis ini biasanya akan ditemukan beberapa masalah utama maupun masalah yang bersifat gejala dari masalah utama. Analisis kinerja ditujukankan untuk mengetahui tingkat kinerja dari sebuah sistem apakah kinerja dari sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau sudah mencapai sasaran yang diinginkan. Kinerja dari sebuah sistem diukur berdasarkan jumlah produksi dan tanggap waktu. Jumlah produksi merupakan jumlah perkerjaan yang bisa diselsekan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan tanggap waktu adalah keterlambatan rata-rata anatara suatau teransaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada teransaksi berikutnya. Dalam kasus ini, kinerja dari sistem perpustakaan SMK HARAPAN dirasakan kurang efektif dan efisien jika dilihat dari hasil Throughput(hasil dari beberapa waktu ) dan Respon time yang diberikan oleh sistem pengolah data perpustakaan tersebut. Misalkan saja dalam pencarian data buku dan pembuatan laporan, kedua pekerjaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Hal ini terjadi dikarenakan proses yang dilakukan masih bersifat manual sehingga proses penyelesaian kedua pekerjaan tersebut membutuhkan waktu yang lama. Table 3.1 Performance Sistem Lama • Jumlah beban kerja lebih besar dalam mengerjakan 4 laporan yaitu laporan koleksi buku, anggota, sirkulasi peminjaman, sirkulasi pengembalian dalam 1 minggu • Pencarian dan pembuatan laporan data perpustakaan memerlukan waktu yang lama karna pembuatanya masih bersifat manual Sebuah sistem informasi yang baik akan menghasilkan informasi akurat, relevan dan tepat waktu. Akurat berarti informasi yang dihasilkan terbebasa dari kesalahan dan tidak menyesatkan, sedangkan relevan berarti informasi tersebut memiliki nilai bagi penggunanya, dan tepat waktu berarti informasi harus ada ketika dibutuhkan. Ketiga kriteria tersebut merupakan syarat dari sebuah informasi yang baik bagi sebuah perusahaan atau organisasi yang akan dijadikan sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Pada sistem informasi perpustakaan yang ada di SMK HARAPAN hasil pengolahan informasinya masih memiliki beberapa kelemahan. Seperti kelambatan dalam pembuatan laporan-laporan yang dibutuhkan bagi pihak perpustakaan sendiri maupun pihak-pihak yang terkait. Table 3.2. information Sistem lama • Tepat waktu. Pembuatan laporan yang seharusnya selesai dalam 1 hari, menjadi 2 sampai 3 hari • Akurat. Tingkat kesalahan masih cukup besar karena proses masih dilakukan secara manual 3. Economy (Ekonomi) Motif ekonomi mungkin merupakan salah satu pertimbangan dari alasan mengapa diperlukannya pengembangan sebuah sistem. Harapan sebuah perusahaan atau organisasi terhadap sistem yang baru adalah dukungan terhadap proses manajerial perusahaan yang lebih efisien. Sehingga adanya pemborosan waktu dan alat-alat yang dapat mengakibatkan pembengkakan biaya pada sistem sebelumnya (sistem lama) dapat di kurangi semaksimal mungkin, Khususnya seperti biaya pengadaan kertas dan tinta. Table 3.3 Economy Sistem lama • Biaya yang digunakan untuk pengadaan alat tulis, tinta, buku dan kertas lebih besar • Pengolahan secara manaual dengan waktu yang lama dapat menigkatkan biaya operasional 4.Control (Pengendalian) Aktivitas sebuah perusahaan atau organisasi perlu mendapat perhatian dan control yang terus menerus agar tidak terjadi penurunan kinerja dibawah standar yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk mengurangi dan mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, menjaga keamanan data dan kecurangan yang akan terjadi. Pengendalian dalam sebuah sistem sangat diperlukan untuk mengurangi dan mencegah hal-hal yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi itu sendiri. Dengan adanya control maka tugas atau kinerja yang mengalamai kendala dapat diperbaiki. Table 3.4 control. Sistem lama • Pengendalian data pada sistem sirkulasi perpustakaan kurang maksimal karena masih terdapat kesalahan pencatatan baik secara disengaja ataupun tidak 5. Eficiency (Efisiensi) Efisiensi pada sebuah sistem informasi menyangkut hal bagaimana menghasilkan output atau informasi sebaik mungkin dengan input yang diberikan, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan bagi pihak-pihak yang memerlukanya. Selain itu efisiensi juga berkaitan dengan bagaimana sebuah sistem tidak melakukan pemerosesan secara berlebih, dan usaha yang dikeluarkan untuk melakukan tugas-tugas tidak berlebihan juga. Table 3.5 Eficiency Sistem lama • Beban kerja yang ditimbulkan lebih banyak, seperti proses pendataan buku, proses peminjaman, pengembalian dan pembuatan laporan-laporan 6. Service (Pelayanan). Untuk menilai kualitas dari sebuah sistem adalah salah satunya bisa kita lihat dari segi pelayanannya. Pada sistem informasi perpustakaan peningkatan pelayanan terhadap anggota merupakan bagian dari tujuan utama diadakannya pengembangan sistem dari sistem lama ke sistem yang baru. Pada sistem informasi perpustaakan yang sebelumnya digunakan, pelayanan dari segi waktu terhadap anggota terlihat masih kurang cepat dan akurat sehingga menjadi salah satu alasan diandakannya pengembangan sistem. Table 3.6 Service Sistem lama Dari segi pelayanan terhadap anggota baik yang menyangkut peminjaman, pengembalian, serta pembuatan laporan masih membutuhkan waktu yang lama dan kurang maksimal 3.5 Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan fungsional: 1. Sistem harus mampu melakukan penyimpanan data dengan cepat dan tinga validasi data yang baik 2. Sistem harus mampu melakukan proses sirkulasi data buku dengan cepat dan dengan tingkat validasi data yang baik 3. Sistem harus mampu menyajikan data atau semu laporan yang dibutuhkan, baik laporan buku, laporan anggota, laporan peminjaman, laporan pengembalian, maupun laporan denda.
1. Meningkatkan layanan perpustakaan kepada siswa, guru maupun pegawai sekolah
2. Membantu memonitoring pengelolaan perpustakaan
3. Membantu membuat laporan perpustakaan setiap jangka waktu tertentu
4. Meningkatkan proses pengelolaan perpustakaan.
1. Mendapatkan Laporan yang komprehensif tentang penglolaan perpustakaan
2. Memudahkan pegawai perpustakaan dalam mencari data-data buku, peminjaman,
pengembalian buku maupun dalam pengelolaan perpustakaan yang lainnya.
3. Menyajikan informasi yang dibutuhkan sekolah tentang perpustakaan yang telah
ada secara cepat dan akurat.
4. Terhindar dari kehilangan data buku, data anggota data peminjaman buku.
perpustakaan.
· Modul Data Buku dan Inventaris, digunakan untuk mengelola data buku serta data barang inventaris yang dimiliki dan diperoleh perpustakaan
yang meliputi
input, mengubah, menghapus, mencari serta dapat menampilkan katalog buku yang dimiliki perpustakaan.
· Modul Peminjaman dan Pengembalian, digunakan untuk mengelola transaksi dari perpustakaan dari peminjaman serta pengembalian buku.
· Modul Report/Laporan, digunakan untuk menampilkan laporan peminjaman, data buku yang telah dikembalikan serta data barang inventaris
yang menjadibahan pustaka.
· Modul Administration User, digunakan utnuk mengelola data user yang diizinkan untuk mengakses aplikasi ini dari menambahkan user dan
menghapus data user yang hanya dapat dilakukan menggunakan akses admin serta mengubah data user.
· Modul Setting dan Referensi, digunakan untuk pengaturan kebijakan yang dimiliki oleh perpustakaan dari lama peminjaman, denda
keterlambatan pengembalian, referensi letak buku, referensi kelas dan jurusan dari anggota perpustakaan.
Spesifikasi aplikasi Perpustakaan :
· Desktop Application with Java Language (JDK dan JRE)
· Database PostgreSQL
· Operating Sistem : Windows (98/2000/XP/Vista) atau Linux + Xwindows.
handal dan perangkat keras yang memadai dengan spesifikasi komputer minimal :
· RAM 256 MB
· Harddisk 40 GB
· Screen Resolusi Monitor 1024 x 768
· Pheriperal utama (CPU, Monitor, Keyboard, Mouse), pendukung (printer)
Permasalahan yang ada di Perpustakaan:
1. Peminjaman buku (plus CD/DVD bawaan)
2. Menerima dan mengembalikan buku
3. Pencatatan buku masuk (plus CD/DVD bawaan)
4. Pencatatan anggota
5. Registrasi anggota
6. Pencatatan denda
7. Laporan
a. Peminjaman
b. Pengembalian
c. Buku tidak kembali
d. Pendapatan denda
e. Anggota
f. Daftar buku
g. Daftar CD/DVD
Dalam aktivitas peminjaman dalam satu bulan akan di bagi menjadi 2 versi laporan dilihat dari banyak sedikitnya transaksi yaitu pada tanggal 1-15 (laporan tanggal muda) dan pada tanggal 16-30 (laporan tanggal tua).
Alur Perpustakaan
1. Pendaftaran anggota baru
2. Registrasi anggota
3. Peminjaman buku (dengan CD atau DVD / tanpa CD atau DVD)
4. Pengembalian buku (dengan CD atau DVD / tanpa CD atau DVD)
5. Pencatatan denda
6. Pembuatan laporan
Dari alur perpustakaan tersebut harus ada master data yaitu meliputi:
1. Pendataan jenis/ kategori buku (plus CD/DVD bawaan)
2. Pencatatan nama pengarang
3. Pencatatan nama penerbit
4. Pencatatan petugas
5. Pencatatan buku dan/ atau CD, DVD masuk
Menyediakan fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data anggota perpustakaan.
Fasilitas untuk menambah, mengedit dan menghapus data buku-buku perpustakaan.
Digunakan untuk memasukkan data inventaris buku (fisik), seperti Nomor Inventaris, Tanggal Inventaris dan Asal Buku.
Merupakan fasilitas untuk mencatat peminjaman dan pengembalian buku maupun perpanjangan peminjaman.
Pendataan buku yang hilang / rusak serta biaya penggantiannya.
Konfigurasi sistem seperti jumlah maksimal peminjaman buku, lama peminjaman, denda per hari, jumlah maksimal perpanjangan buku, dll.
Setting administrator dan user beserta hak akses terhadap sistem.
Laporan-laporan yang dapat dihasilkan, antara lain :
- Laporan Anggota Berdasar Jurusan
- Laporan Anggota Berdasar Tanggal Mendaftar
- Laporan Buku Berdasar Jurusan
- Laporan Inventaris Buku
- Laporan Peminjaman Per Periode
- Laporan Peminjaman Berdasar No. Mhs
- Laporan Pengembalian Per Periode
- Laporan Buku Yang Belum Dikembalikan
- Laporan Denda Per Periode
- Laporan Buku Hilang/Rusak, dll.
Sistem informasi perpustakaan,dari pemikiran dasar bagaimana kita melakukan Otomatisasi,terhadap berbagai bussiness proces dalam suatu perpustakaan.
SIPERPUS merupakan sistim yg terintegrasi untuk menyediakan Informasi guna mendukung operasi,Manajemen,dan funsi pengambilan keputusan perpustakaan.
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak yang didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog, data anggota /peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan.
Keseluruhannya bekerja secara sistematis sehingga dapat memperbaiki administrasi dan operasional Perpustakaan serta dapat menghasilkan bentuk-bentuk laporan yang efektif dan berguna bagi manajemen perpustakaan.
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) yang kami rancang merupakan sistem informasi berbasis WEB (Web Based) dengan bahasa pemrograman dan database yang bersifat Open Source/Free, di mana user/klien kami tidak perlu lagi membeli software-software pendukung guna mengaplikasikan SIPERPUS tersebut. Dengan penggunaan teknologi Web Based, akan memudahkan penggunaan SIPERPUS tersebut dalam suatu jaringan Client-Server, baik yang bersifat Local maupun Internet/Online.